579 WNI di Turki Nyoblos Duluan

WNI di dua kota di Turki yaitu Antalya dan Isparta mencoblos pada Selasa (6/2). Pencoblosan yang menggunakan mekanisme kotak suara keliling (KSK).

Dubes RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, meninjau langsung pelaksanaan pencoblosan di kedua KSK tersebut.

Menurut Ketua PPLN Ankara, Adi Sutrisno, total DPT di kedua KSK tersebut mencapai 579. Itu terdiri dari KSK Antalya sebesar 300 pemilih dan KSK Kutahya sebesar 279.

“Kesuksesan Pemilu merupakan merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Pemilu untuk memilih pemimpin bangsa dan merupakan showcase kematangan demokrasi Indonesia kepada dunia,” ucap Rizal lewat keterangan pers KBRI Ankara.

“Karena itulah, Perwakilan RI di Turki terus bekerja sama dengan pelaksana Pemilu di Turki agar pelaksanaan Pemilu berlangsung jujur, adil dan transparan serta semua prosesnya berjalan dengan lancar” lanjut Rizal.

Salah seorang pemilih, Wahyu Pria Budhi yang menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali mengharapkan perubahan Indonesia untuk menjadi lebih maju.

Wahyu yang berasal dari kota Eskisehir (sekitar 250 km dari Kutahya) datang ke KSK 002 di kota Kutahya bersama puluhan pemilih lainnya yang juga sama-sama pertama kali menggunakan hak pilihnya.

Dari data kedua KPPSLN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri), partisipasi pemilih di KSK 002 Kutahya mencapai 101%, sementara di KAK 001 Antalya yang kebanyakan terapis spa, mencapai 50%.

Tingkat partisipasi di KSK 001 Antalya hanya capai 50% karena WNI yang mayoritas bekerja di sektor terapis tidak dapat menyoblos karena hari pencoblosan berlangsung di hari kerja.

Rangkaian Pemilu di Turki masih akan berlangsung di beberapa kota yaitu KSK Izmir pada 8 Februari 2024, KSK Bursa pada 9 Februari 2024, dan terakhir di tiga TPS yakni Ankara, Istanbul dan Sakarya pada 11 Februari 2024. DPT di Turki berjumlah 6.161.


Eksplorasi konten lain dari JurnalKota.net

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari JurnalKota.net

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca