Stanford soal Bangun Pusat Riset di IKN: Masih Jajaki Kerja Sama Penelitian

Stanford University mengungkapkan sedang menjajaki peluang kerja sama proyek penelitian dan pendidikan di Indonesia melalui Stanford’s Doerr School of Sustainability.

Ini menanggapi pernyataan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terkait kampus asal California tersebut akan membangun pusat riset di IKN.

“Perwakilan dari Stanford’s Doerr School of Sustainability dan Indonesia telah sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama dalam proyek penelitian dan pendidikan di bidang-bidang yang memiliki keterkaitan antara beasiswa Stanford dan tujuan keberlanjutan Indonesia,” ujar perwakilan Stanford, Mara K Vandlik, Sabtu (16/3).

Dikutip dari laman Stanford, Dekan Stanford’s Doerr School of Sustainability, Arjun Majundar, mengatakan meskipun Stanford tidak akan membangun institusi fisik di Indonesia, proyek-proyek kerja sama penelitian dan pendidikan yang dibahas mencakup pembangunan IKN yang berkelanjutan, pembangunan ekonomi rendah karbon, pembiayaan transisi, hingga pemenuhan prioritas pangan.

Kepala OIKN Bambang Susantono sebelumnya bilang Stanford University akan membangun kampus di IKN mulai Mei 2024. Namun ia mengklarifikasi bahwa pusat riset Stanford akan dibangun terlebih dahulu.

“Jadi Stanford sudah berproses cukup lama, dari September pada waktu Dekannya datang ke kita mereka memberikan satu, ingin membangun. Kemudian pada waktu kunjungan presiden ke Stanford,” kata Bambang di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/3).

“Intinya adalah kita ingin membangun pusat riset dulu, karena kalau mau membangun universitas butuh banyak hal, ya jadi kita mulai dari riset,” sambungnya.

Pembangunan pusat penelitian nantinya adalah kerja sama dengan alumni kampus Stanford. OIKN juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Stanford Stanford Doerr School of Sustainability pada 15 November 2023 waktu AS.

MoU ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Arun Majumdar dan Anindya Bakrie. Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi dan sejumlah pengusaha yang merupakan alumni Stanford ikut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.

By Adran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *